Posted by : dudi Thursday, March 1, 2018

Bayar PSK pakai uang mainan kakek Subakhir diamankan polisi




Bayar PSK pakai uang mainan, kakek Subakhir diamankan polisi
Ilustrasi Prostitusi. �2014 Merdeka.com
Merdeka.com - Subakhir, seorang kakek berusia 60 tahun warga Kecapi, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah harus berurusan dengan polisi setelah kencan dengan PSK. Hal itu terjadi setelah sang kakek tersebut membayar biaya wisata seksual dengan lembaran uang mainan.

PSK berinisial SA (28) yang sudah meladeni nafsu binal sang kakek tersebut marah besar karena dibayar dengan uang palsu.

"Sudah enak, dia malah bayar pakai uang mainan. Enak saja," ujar SA sembari mengamuk, saat melaporkan ke petugas resepsionis di Hotel Handayani, tak jauh dari Terminal Terboyo di Kawasan Kaligawe, Kota Semarang, Jawa Tengah.

SA mengungkapkan peristiwa malam itu, bermula saat sang kakek Subakhir, dari Jepara tiba di Terminal Terboyo Semarang, Selasa (27/10). Wanita SA sendiri memang biasa mangkal di Terminal Terboyo mencari nafkah sebagai wanita penghibur lelaki jalanan.

Sang kakek itu pelan-pelan merayu SA untuk melayaninya. Setelah terjadi transaksi, keduanya sepakat harganya Rp 100 ribu untuk layanan short time.

Keduanya pun kemudian langsung menuju Hotel Handayani yang lokasinya tak jauh dari Terminal Terboyo Semarang. Mereka kemudian memesan kamar. Tak pakai lama, sang kakek yang sudah ngebet itu langsung beraksi. SA pun melayani tuntas hingga Subakhir lemas.

Setelah kencan selesai, Subakhir buru-buru pamit sembari memberikan beberapa lembar uang. Namun demikian, hanya Rp 16 ribu yang diketahui uang asli. Sedangkan selembar uang Rp 100 ribu yang diberikan kepada SA adalah uang mainan. Terang saja, SA ngamuk. Dia tak terima dan mengadukannya ke petugas resepsionis di hotel tersebut.

"Ya jelas tak terima, lha wong kesepakatannya Rp 100 ribu kok. Uang dia yang asli cuma Rp 16 ribu, lainnya uang kertas mainan," kata SA dengan raut wajah jengkel.

Subakhir malah berusaha mengendap-endap hendak mengambil langkah seribu. SA tak akan membiarkannya, dia kemudian mengejar Subakhir dan membawanya ke petugas resepsionis.
Masalah itu pun sempat ramai, sebelum akhirnya dilaporkan kepada anggota Babinkamtibmas Polsek Genuk.

Anggota Babinkamtibmas Terboyo Wetan, Aiptu Subagyo tak lama kemudian tiba di lokasi. Saat Subakhir digeledah, aparat polisi menemukan ratusan lembar uang mainan, mulai uang pecahan mulai Rp 100 ribu, Rp 50 ribu, Rp 20 ribu, Rp 10 ribu, Rp 5 ribu hingga Rp 2 ribu. Totalnya Rp 28.489.000, semuanya uang mainan. Akibatnya, SA dan Subakhir digelandang ke Polsek Genuk untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Burhanudin mengatakan telah menerima laporan tersebut, kasus tersebut ditangani oleh Polsek Genuk.

"Itu uang mainan yang biasa digunakan untuk anak-anak," kata Burhanudin.

Namun demikian, pihak kepolisian tidak menemukan unsur pidana dalam kasus tersebut. Sehingga keduanya akhirnya dilepaskan.

SA sendiri tetap meminta bayaran kepada Subakhir. Sedangkan Subakhir hanya memiliki uang Rp 16 ribu. Seorang anggota Polsek Genuk dengan terpaksa harus merogoh kocek pribadi untuk memberikan uang saku kepada SA, sebelum akhirnya keduanya dilepaskan dan diminta pulang ke rumahnya masing-masing.

"Hanya diberikan pembinaan," pungkas Burhanudin.
[hhw]


go to link download

Blog Archive